fb
fruters

Loading Page
Please wait ...

FRUTERS
cart 0

CART
  • No products

PUNYA DAMPAK BURUK, APA ITU EMOTIONAL EATING?

05 November 2021

Pernah ngga sih kamu order makanan enak pas lagi galau atau stress? Semata-mata hanya untuk mengalihkan pikiran dan saat kamu berhenti makan, kamu galau lagi, stress lagi dan teringat dengan hal yang bikin sedih dan kecewa. Hal ini yang bikin porsi makan jadi tidak terkontrol. Akhirnya, kelebihan berat badan menjadi efek sampingnya. Sebelum itu kenalan dulu yuk sama Emotional Eating!


Emotional eating adalah kondisi dimana perasaan mempengaruhi selera atau pola makan. Biasanya yang mengalami kondisi emotional eating ini makan bukan untuk kenyang tapi untuk mengatasi emosinya. Makanan yang dikonsumsi saat stress diketahui membuat orang yang mengalaminya merasakan ‘kenyamanan’, produksi hormon kortisol akan meningkat, yang secara tidak langsung otak memberi sinyal untuk meningkatkan nafsu makan melawan stress.


Selain dari hormon kortisol, makanan manis seperti cake, cokelat dan lainnya dapat meningkatkan hormon endorfin dan serotonin yang membuat perasaan relax dan happy.


Nah, apa aja sih emang dampak dari Emotional Eating ini? Penyebab dari emotional eating disebabkan oleh kekeliruan tubuh menerima sinyal dari otak yang dapat terbentuk menjadi kebiasaan yang berlangsung panjang. Dampak yang ditimbulkan tidak secara langsung terjadi, namun jika berulang akan menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes bahkan stroke. Apalagi jika makanan yang dikonsumsi seperti junk food atau makanan bepengawet yang membuat kesehatan semakin terganggu.


Gimana cara atasinnya? Fruters punya beberapa tips dalam mengontrol emotional eating, simak bersama-sama yuk!:


1. KENALI RASA LAPAR




Saat dirasa sedang ingin makan, kenali dulu rasa lapar yang dialami, apakah kamu benar-benar lapar atau hanya sinyal palsu belaka? Apa lagi saat sedang stress, sedih atau marah dan tiba-tiba ingin makan, coba ingat lagii apakah kamu sudah makan?


2. KILL THE TIME



Kamu bisa alihkan dan lampiaskan dengan ‘membunuh waktu’. Coba untuk membuat diri teralihkan sehingga lupa dengan emosi yang sedang kamu rasakan, dengan begitu emotional eating dapat dihindari. Kamu bisa mencoba untuk mengunjungi toko buku, nonton film, atau sekadar mendengarkan musik dari earphone. Kamu juga bisa loh bermain dengan hewan peliharaan untuk meningkatkan hormon oksitosin biar diri menjadi tenang

 

3. LAMPIASKAN EMOSI SECARA POSITIF



Saat kamu merasa emosi dan tertekan, kamu harus lampiaskan emosi dengan cara positif seperti berolahraga seperti muaythai, boxing atau olahraga dengan keterampilan memukul lainnya. Kamu juga bisa loh lampiaskan emosi dengan hal-hal sederhana seperti main games!


4. ATUR MENU MAKANAN




Jika emotional eating tidak bisa dihindari lagi, kamu bisa memperkecil resiko terserang masalah kesehatan dengan mengubah menu ke makanan sehat mengandung sedikit gula seperti buah, salad atau yogurt. Kamu juga bisa konsumsi Fruters untuk mengganti boba, dengan begitu, nafsu makan dapat terpenuhi dengan tubuh yang tetap sehat.

 

5. COUNSELING



Saat kondisi emotional eating sudah tidak terkontrol, segera temui dokter dan psikolog untuk counseling. Berkonsultasi dengan yang ahli akan membantu kamu menemukan solusi dari emotional eating dan mengelola emosi secara tepat.


Back To Top